METODE LATIHAN FISIK
- Latihan sirkuit (circuit
training)
Morgan dan
Adamson (1959) menciptakan metode kesegaran jasmani dan latihan yang terbukti
berhasil dalam beberapa masa. Karena pos-pos dari program latihan di susun
dalam suatu putaran, metode ini disebut latihan sirkuit.
Latihan
sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kesegaran jasmani yang
berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan, daya tahan.
Perencanaan
latihan sirkuit diawalai dengan menentukan tujuan latihan dilanjutkan memilih
dan menentukan butir-butir latihan untuk menentukan intensitas latihan.
Selanjutnya menyusun urutan butir-butir latihan dalam sirkuit untuk menghindari
pembrian latihan latihan pada bagian yang sama secara berurutan.
Bompa
(1994) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus
memperhatikan karakteristik berikut ini:
- Sirkuit pendek terdiri dari 6
latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12 latihan. Total
lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan tiga putaran.
- Kebutuhan fisik harus
ditingkatkan secara progresif dan perorangan.
- Karena satu set terdiri dari
pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan
secara simultan.
- Sirkuit harus disusun untuk
otot-otot secara bergantian.
- Keperluan latihan perlu diatur
secara teliti dengan memperhatikan waktu atau jum;ah ulangan yang
dilakukan.
- Meningkatkan unsure-unsur
latihan, waktu utuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa mengubah
jumlah ulangan atau beban, atau menambah beban atau jumlah ulangan.
- Interval istirahat diantara
sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
atlet. Metode denyut nadi dapat digunakan untuk menghitung interval
istirahat. Jika jumlah nadi di bawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat
dimulai.
- Latihan beban (weight training)
Bompa
(1994) menjelaskan bahwa latihan beban adalah program latihan kekuatan
menggunakan tahanan yang diberikan oleh beban seperti barbell dan dumbbell.
Bowers dan
Fox (1088) menyatakan bahwa program latihan beban direncanakan untuk mengembangkan
otot. Ada 4 prinsip yang akan mendasari prigram mengangkat beban yaitu:
- Prinsip beban lebih
- Prinsip beban meningkat
- Prinsip beban pengaturan
- Prinsip pengkhususan
Program
latihan mengangkat beban direncanakan sesuai dengan jenis kontraksi otot (isotonik,
isometrik dan, isokinetik)
Isotonik
Kontraksi
isotonik menurut kent (1994) adalah kontraksi otot yang mana tegangan otot
tetap, tetapi panjang otot berubahuntuk mengatasi tahanan yang tetap.
Isometrik
Kontraksi
isometrik oleh Kent (1994) disebut juga kontraksi statis, secara konvensional
digunakan untuk menjelaskan kontraksi suatu otot dimana tegangan otot bertambah
tetapi otot tidak berubah panjang.
Isokinetik
Kontraksi
isokinetik didifinisikan oleh Bompa (1994) adalah kontraksi yang mana tegangan
otot dikembangkan kemudian memendek dengan kecepatan gerakan maksimal yang
tetap dengan ruang gerak sendi yang luas.
- Latihan interval (interval
training)
Kent
(1994) menjelaskan bahwa latihan interval adalah suatu system latihan yang
berganti-ganti antara melakukan dengan giat (interval kerja) dengan periode
kegiatan dengan intensitas rendah (periode sela) dalam suatu tahap latihan.
Fox,
Bowers dan Foss (1994) menjelaskan beberapa keuntungan system latihan interval
sebagai berikut:
- Teliti dalam mengaontrol
ketegangan
- Sebagai pendekatan sistematis
hari demi hari, memungkinkan mudah dalam mengamati kemajuan
- Lebih cepat memperbaiki energy
potensial daripada metode latihan kondisi yang lain
- Program latihan ini dapat
dilaksanakan dimanapun dan tidak memerlukan peralatan khusus
Lima
prinsip yang dilakukan untuk latihan interval dijelaskan oleh Fox, Bowers dan,
Foss (1994) sebagai berikut:
- Ukuran dan jarak interval
- Jumlah ulangan setiap latihan
- Interval sela atau waktu
diantra interval kerja
- Jenis kegiatan selama interval
sela
- Frekuensi latihan per minggu
- Latihan fisik dengan system
aerobik
Cooper
(1982) menjelaskan bahwa latihan aerobik menunjuka pada kegiatan yang panjang
dan kebutuhan tersebut ada pada tubuh yang memerukan pengembangan kapasitas
mengambil oksigen.
Rushall
dan Pyke (1990) menjelaskan bahwa bentuk latihan yang terus menerus lebih dari
30 menit biasanya menghasilkan adaptasi aerobic pada beban kerja di bawah
ambang anaerobik.
Latihan
aerobik merupakan system latihan, dimana energi yang digunakan berasal proses
glikosis aerobik, siklus kreb dan system transprtasi electron. Proses tersebut
memerlukan oksigen dimana okigen tersebut diperlukan untuk memecah glukusa
menjadi CO2, air dan, energi.
- Latihan fisik dengan system
anaerobik
Getchell
(1979) menjelaskan bahwa pada suatu waktu kerja dengan intensitas dan kecepatan
tinggi dalam waktu yang pendek memerlukan energi segera yang tidak dapat
diperoleh secara cepat dari sumber aerobik.
Cooper
(1982) menjelaskan bahwa anaerobik berarti tanpa olsigen, dan jenis latihan
yang perlu adalah kegiatan dilaksanakan tanpa menggunakan oksigen dari
pernafasan. Latihan anaerobik merupakan system latihan, dimana energy yang
digunakan berasal dari ATP-PC maupun asam laktat atau proses glikosis aerobic,
yaitu pemecahan glikogen tanpa menggunakan oksien.
Menurut
Bouchard, Brunell, dan Gadbaut (1975) bahwa konsep tentang kapasitas anaerobik
tergantung pada kapasita seseorang untuk menanggung hutang oksigen yang lebih
besar selama keadaan melakukan kerja dalam kondisi aerobik. Seseorang
yang mempunyai kapasitas anaerobik yang lebih besar maka lebih besar
hutan oksigen yang dapat ditanggung.
BOLAVITA Agent sabung ayam ternama tahun 2021
BalasHapusMari join bersama kami Bolavita
Banyak bonus Harian & Mingguan menanti anda
Info hub
WA:0812-1495-2061