This is default featured slide 1 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

Kamis, 08 Oktober 2015

KECEMASAN DALAM OLAHRAGA


Apakah kecemasan harus dihindari dalam olahraga, khususnya dalam olahraga prestasi ? atau justru sebaliknya, apakah kecemasan justru dibutuhkan dalam olahraga ? Kenyataannya, para ahli psikologi olahraga justru menyebutkan kecemasan sebagai salah satu faktor yang penting untuk menunjang penampilan olahraga yang maksimal. Nah, saya akan membahasnya dalam artikel ini.

Teori-teori tentang kecemasan (Anxienty) berhubungan dengan teori tentang Arousal. Arousal yaitu dimana  kondisi seseorang teraktivasi untuk siap menghadapi stimuli. Kondisi arousal ditandai dengan aktifnya RAS (reticular activation system — sistem saraf yang aktif saat berada dalam kondisi siap atau terbangun), sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Gara-gara aktnya sistem-sistem ini, maka detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat, indera-indera menjadi *siaga*, dan tubuh berada dalam keadaan siap untuk beraksi. Sebenarnya, arousal ini sangat penting karena mengatur kondisi kesadaran, perhatian dan dalam berpikir. Arousal juga berperan dalam kita memutuskan melawan-atau-lari saat menghadapi sesuatu yang mengancam. Hanya saja, bebagai level Arousal yang dikombinasikan dengan berbagai situasi, akan menciptakan kondisi mental yang juga berbeda-beda.  Ini dia yang behubungan dengan kecemasan.

Kecemasan sendiri adalah kondisi fisiologis dan psikologis akibat rasa takut atau tertekan karena sesuatu yang tidak pasti. Reaksinya sama dengan arousal, yaitu naiknya detak jantung dan tekanan darah, tubuh berkeringat, ingin pipis, dsb. Kalau dihubungkan dengan Arousal, kecemasan sebanarnya adalah tanda bahwa tubuh kita siaga. Hanya saja kecemasan adalah *label negatif* yang kita berikan pada arousal (ingat teori Cannon-Bard tentang emosi), karena kecemasan biasanya muncul saat ada ancaman atau bahaya. Pada beberapa kasus, kecemasan dapat menjadi terlalu berlebihan sehingga muncul gejala fisiologis yang mengganggu, seperti pingsan, muntah-muntah, badan menjadi kaku, sakit perut, dan sebagainya.
Dalam olahraga, kecemasan ini muncul biasanya kalau kita berpersepsi bahwa kemampuan kita rendah, tetapi tugas atau tantangan yang dihadapi tinggi (low level skill – high challenge). Misalnya, pada atlit amatir yang keterampilannya masih rendah (low level), tetapi ia dibebani untuk menang, menghadapi lawan yang levelnya lebih tinggi, atau enghadapi skala pertandingan yang levelnya terlalu tinggi (high challenge), maka PASTI akan muncul kecemasan.
Nah, kecemasan sendiri memiliki tiga komponen, yaitu emosi, kognisi dan peirlaku. Emosi berkaitan dengan perasaan negatif yang muncul. misalnya, perasaan takut, tertekan, tidak enak, tersiksa, ingin melarikan diri dsb. Kognisi, berkaitan dengan pikiran negatif yang muncul. misalnya “rasanya saya tidak bisa main hari ini”, “saya tidak akan selamat melawan dia”, “waduh, saya pasti dihajar”, “saya pasti kalah”, dan berbagai pikiran negatif lainnya. Kecemasan selalu berhubungan dengan self-talk yang negatif. Ketiga, perilaku. Biasanya orang yang merasa cemas menunjukkan perilaku tertentu, misalnya gugup, tidak bisa tidur, gemetar, berjalan mondar-mandir, dsb. Pada atlit profesional sekalipun, mereka juga merasa cemas, tetapi bedanya mereka bisa mengontrol kecemasan tersebut sehingga tidak terlalu mempengaruhi perasaan, pikiran maupun perilakunya. Mereka tahu bahwa rasa cemas adalah pertanda mereka siap mengehadapi perlombaan, dan mengolahnya menjadi kewaspadaan/kesiapan menghadapi lawan (Ingat Arousal).
Nah, tahun 1908 Yerkes dan Dodson mengeluarkan teori Inverted U tentang hubungan antara Arousal dengan Penampilan (performance). Dalam Yekes-Dodson law Inverted-U ini, dikatakan bahwa meningkatnya Arousal akan juga diikuti meningkatnya Penampilan, tapi hanya pada sampai titik tertentu. Ketika Arousal terlalu tinggi, penampilan akan menurun. Berbagai penelitian selanjutnya memperkuat teori ini, termasuk penemuan bahwa meningkatnya arousal juga mirip dengan peningkatan hormon yang dikeluarkan saat stress (glucocorticoids). Tetapi, sebenarny Inverted U ini hanya berlaku untuk tugas-tugas yang hasilnya unpredictable seperti dalam olahraga tanding. Namun untuk tugas-tugas sederhana yang bisa dipelajari dengan mudah, arousal berbanding lurus dengan penampilan.

Nah, tidak semua olahraga hasilnya bisa diprediksi. Maka muncullah saingan dari Inverted U, yaitu Drive theory. Dalam drive theory, penampilan berbanding lurus dengan arousal. Semakin tinggi arousal atau kecemasan, semakin baik penampilan. Teori ini diperkuat oleh Clark Hull yang mengatakan bahwa peningkatan arousal sama dengan kemunculan motivasi atau adanya konsekuensi akibat perilaku. Argumentasi terhadap Drive theory ini karena ada beberapa cabang olahraga yang memang membutuhkan arousal tinggi agar penampilannya semakin baik, contohnya tinju. tetapi, teori ini tidak terlalu didukung oleh para ahli psikologi.

Catastrophe theory (Hardy, 1987) muncul dan mirip dengan teori Inverted U.  Bedanya, pada Catastrophe theory ini ada arousal minimum dan maksimum yang harus dimiliki oleh atlet untuk berperforma maksimal. Kalau dilihat kurvanya, memang tidak jauh beda dengan Inverted U.

Teori terakhir yang akan dibahas adalah teori tentang Optimum Functioning Zone dari Hanin (1997), atau IZOF (Individual Zone of Optimum Functioning). Dalam IZOF ini, penampilan individu akan maksimal bila telah memasuki “zona optimum” arousal yang dikehendaki oleh individu tersebut. zona ini memiliki kadar minimum dan maksimum. Penampilan atlit tidak akan maksimal bila Arousalnya belum memasuki kadar minimum atau arousalnya melewati kadar maksimum tersebut.  Sebenarnya ini mirip juga dengan Inverted U, tetapi bedanya bahwa dalam IZOF, fenomena ini bersifat sangat individual, atau artinya setiap atlit memiliki “kadar maksimum” dan “kadar minimum” arousalnya sendiri-sendiri. alias, setiap atlit memiliki IZOF-nya sendiri-sendiri yang berbeda dengan atlit yang lain.Ini bisa dilihat dari hasil penelitian Hanin mengenai perbedaan profil IZOF antara  3 orang atlit. Atlit A akan berperforma maksimal bila kecemasannya tinggi, atlit B bila kecemasannya sedang, dan atlit C justru berperforma maksimal bila kecemasannya rendah.
Dalam penelitian termutakhir mengenai IZOF, tampaknya masing-masing cabang olahraga juga memiliki IZOF-nya sendiri-sendiri, namun perbedaan individual tetap terlihat. Pada penelitian kualitatif terhadap lima atlit dayung nasional, Hanin (2000) memeperlihatkan bahwa terdapat perbedaan IZOF masing-masing individu, yaitu pada atlit 1,2,3,dan 4 memiliki IZOF yang berbeda-beda tingkatannya.
Seorang atlit yang sudah berpengalaman sudah mengetahui IZOF-nya, sehingga ia bisa menaikkan atau menurunkan arousalnya (kecemasan) agar tetap berada dalam IZOF sehingga bisa tetap berperforma maksimal. Seorang psikolog olahraga juga bertugas untuk mencegah kecemasan seorang atlit agar tidak melewati batas yang merugikan.

Referensi :
Shaw, et al. 2005. Sport Psychology ; Instant Notes. Taylor and Francis, Abingdon, UK.
http://www.qualitative-research.net/index.php/fqs/article/view/747/1618

1 komentar:

  1. In this manner my friend Wesley Virgin's report starts with this SHOCKING and controversial video.

    Wesley was in the military-and shortly after leaving-he discovered hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get everything they want.

    THESE are the EXACT same methods lots of celebrities (notably those who "became famous out of nowhere") and elite business people used to become wealthy and successful.

    You've heard that you use less than 10% of your brain.

    That's because the majority of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even taken place IN YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years back, while driving a non-registered, beat-up garbage bucket of a vehicle with a suspended driver's license and $3.20 on his debit card.

    "I'm absolutely frustrated with living payroll to payroll! When will I finally make it?"

    You took part in those types of thoughts, ain't it so?

    Your very own success story is going to start. All you have to do is in YOURSELF.

    Watch Wesley Virgin's Video Now!

    BalasHapus

 

Blogger news